Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga Acuan

Anggie Ariesta, Jurnalis
Senin 15 Agustus 2022 09:52 WIB
Bank Sentral China pangkas suku bunga acuan (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Bank sentral China memangkas suku bunga acuannya. Hal ini dilakukan untuk mendorong ekonomi yang dibebani oleh lockdown Covid-19 dan penurunan sektor properti yang semakin dalam.

Mengutip Bloomberg, Senin (15/8/2022), imbal hasil obligasi merosot setelah People's Bank of China menurunkan suku bunga pinjaman kebijakan satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 2,75% dan suku bunga reverse repo tujuh hari menjadi 2% dari 2,1%.

Sebelumnya, 20 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan tingkat fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tidak akan diturunkan oleh Bank Sentral China.

Sebagai gambaran kondisi ekonomi China, produksi industri naik 3,8% dari tahun lalu, Biro Statistik Nasional mengatakan, lebih rendah dari 3,9% Juni dan meleset dari perkiraan ekonom tentang kenaikan 4,3%.

Kemudian Penjualan ritel tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebesar 2,7%. Sedangkan Investasi aset tetap naik 5,7% dalam tujuh bulan pertama tahun ini, juga lebih buruk dari 6,2% yang diproyeksikan oleh para ekonom dan tingkat pengangguran yang disurvei turun menjadi 5,4% dari 5,5%.

“Data ekonomi bulan Juli sangat mengkhawatirkan. Kebijakan Covid Zero terus mempengaruhi sektor jasa dan meredam konsumsi rumah tangga,” kata Raymond Yeung, ekonom Greater China di Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun China turun memang lima basis poin menjadi 2,675%, level terendah sejak Mei 2020. Indeks mata uang Yuan juga memperpanjang kerugian, turun 0,3% menjadi 6,7607 per dolar.

Pasar saham bergejolak di sesi pagi. Indeks acuan CSI 300 sedikit berubah pada 10:11 pagi waktu Shanghai, setelah naik sebanyak 0,7% setelah penurunan suku bunga PBOC.

Komitmen negara tirai bambu itu terhadap Covid Zero telah membuat sulit untuk mempertahankan kemajuan ekonomi yang diperoleh dengan susah payah, ditambah karena ancaman pembatasan berulang dan pembukaan kembali terus membayangi.

Menurut Zhang Zhiwei, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management Ltd, untuk sementara penurunan suku bunga masih cenderung kecil, ini lebih merupakan efek sinyal yang menunjukkan pihak berwenang siap untuk bertindak.

"Dalam hal ukuran tindakan ini, itu cukup terbatas. Untuk membalikkan ekspektasi pasar dan mematahkan spiral ke bawah, mereka perlu melakukan lebih banyak lagi,” katanya.

Bank sentral China pada saat yang sama menarik likuiditas dari sistem perbankan dengan mengeluarkan 400 miliar yuan dana MLF, hanya sebagian dari 600 miliar yuan pinjaman yang jatuh tempo minggu ini. Itu sejalan dengan perkiraan para ekonom.

Langkah PBOC mengikuti data pertumbuhan kredit Jumat yang lebih lemah dari perkiraan untuk bulan Juli karena pinjaman baru dan penerbitan obligasi korporasi melambat. Angka-angka tersebut meningkatkan risiko jebakan likuiditas dimana pelonggaran moneter gagal memacu pinjaman dalam perekonomian.

"Risiko penurunan yang mendominasi untuk pertumbuhan dan data kredit yang lemah mendorong PBOC untuk menurunkan suku bunga," kata Ken Cheung, kepala strategi FX Asia di Mizuho Bank Ltd.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya