JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membahas hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam dalam Sidang Tahunan MPR 2022. Menurutnya, hilirisasi harus terus dilakukan karena menguntungkan negara.
Hilirisasi nikel misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat. Tahun 2014 angkanya hanya sekitar Rp16 triliun, tapi di tahun 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun.
"Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun. Itu hanya dari nikel. Selain penerimaan pajak, devisa negara juga naik, sehingga kurs Rupiah lebih stabil," ungkap Jokowi dalam pidato kenegaraannya dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka HUT ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta, Selasa(16/8/2022).
Sekarang, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai lithium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia. Setelah nikel, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan timah.
"Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia," tegas Jokowi.