JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai rencana penyesuaian harga BBM Subsidi sudah tepat dan tidak terelakkan, sebagai dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia.
"Hal ini membuat beban keuangan negara sangat berat terkait dengan beban subsidi dan kompensasi yang harus dibayarkan kepada badan usaha," kata Mamit saat dihubungi MNC Portal, Minggu (21/8/2022).
Mamit menuturkan jika diperkirakan untuk menaikan harga BBM subsidi jenis pertalite sebaiknya Rp10.000 per liter dan untuk solar sebesar Rp8.500 per liter.
"Kenaikan ini buat saya cukup rasional dan tidak terlalu membebani bagi masyarakat," kata dia.