JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerapan new way of working atau NWOW yang diadopsi oleh Kementerian Keuangan dengan melakukan integrasi secara hybrid memanfaatkan kemajuan teknologi digital selama masa pandemi Covid-19, dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik dari sisi anggaran, proses bisnis, hingga di dalam penggunaan aset.
Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Kerja bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengenai penyampaian laporan keuangan Kementerian Keuangan Bagian Anggaran (BA 015) periode tahun anggaran 2021.
“Dengan pandemi, adopsi dari teknologi digital dalam mengubah proses bisnis dan cara kerja kita menjadi terakselerasi. Sekarang ini akhirnya kita mendesain apa yang disebut New Way of working atau NWOW,” ucap Sri dalam paparannya di DPR RI, dikutip Kamis (25/8/2022).
Lebih lanjut, Sri menjelaskan di dalam budaya kerja baru tersebut memberikan banyak dampak positif berupa efisiensi anggaran, baik efisiensi anggaran dari sisi belanja birokrasi, bahan, konsumsi, serta penggunaan alat tulis kantor (ATK).
“Belanja birokrasi turun sebanyak Rp972 miliar atau 53,8 persen. Belanja bahan, konsumsi, dan ATK tahun anggaran 2021 mengalami penurunan 62,76 persen. Ini adalah hal yang harus kita pertahankan,” terangnya.
Meski begitu, Sri juga menyebut Kementerian Keuangan telah melakukan investasi di bidang digital teknologi atau TIK dalam rangka untuk memfasilitasi digitalisasi dan perubahan proses bisnis menuju office automation dengan mengalokasikan belanja mencapai Rp2,53 triliun.