Jaga Ketat Subsidi Energi Rp502 Triliun, Menteri ESDM: Kalau Bisa Hemat Kenapa Boros

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 26 Agustus 2022 16:07 WIB
Pertamina. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan jika pemerintah saat ini terus berupaya menjaga subsidi energi tak lebih dari Rp502 triliun.

Dikutip Antara, itu dilakukan agar tidak memberi tekanan terhadap APBN.

"Pemerintah pertahankan subsidi energi Rp500 triliun. Kalau itu bisa dihemat, kenapa mesti diboroskan," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Dia juga menjelaskan kalau pemerintah telah menyiapkan berbagai skema untuk mempertahankan besaran subsidi energi agar tidak bertambah mulai dari pembatasan pembelian bahan bakar minyak bersubsidi, penyaluran subsidi langsung kepada masyarakat kurang mampu, hingga rencana menaikkan harga Pertalite dan Solar.

Karena jika tidak melakukan upaya-upaya tersebut, maka nilai subsidi energi bisa membengkak menjadi Rp690 triliun.

Adapun, dia menyebut nilai Pertalite adalah sebesar Rp17.200 per liter, sedangkan harga yang dijual saat ini hanya Rp7.650 per liter.

Sedangkan harga keekonomian Solar adalah sebesar Rp17.600 per liter, sementara harga Solar di SPBU banyak senilai Rp5.150 per liter.

Serta harga keekonomian Pertamax adalah sebesar Rp19.900 per liter, sedangkan harga jual saat ini hanya sebesar Rp12.500 per liter.

Diketahui, Indonesia mengimpor sekitar 600 ribu barel sampai 700 ribu barel per hari.

Kini harga minyak mentah bertengger pada angka 96 dolar AS per barel, sehingga uang yang dibelanjakan pemerintah untuk membeli BBM dari luar negeri sekitar 65 juta dolar AS per hari.

Dia menambahkan keputusan menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar belum akan dilakukan pada pekan ini karena pemerintah masih memerlukan banyak pertimbangan dan perhitungan mengenai dampak terhadap ekonomi dan sosial.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya