TANGERANG - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan jika bursa jual beli uang digital dapat membantu ekonomi Indonesia, terlebih lagi di tengah ancaman inflasi.
Kripto atau uang digital juga bisa mendorong majunya ekonomi Indonesia saat ini.
"Dunia termasuk di Indonesia sedang menghadapi masalah yang sama yaitu era digital, begitu juga nanti perdagangan transaksi menggunakan crypto currency. Jadi dengan sumber daya yang luar biasa saat ini tumbuh 270 juta lebih dan ekonomi menjadi tumbuh terus," ujar Bambang usai peresmian PT Cipta Aset Digital di Kawasan Industri Curug, Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA:Makin Bergairah, Wamendag Dukung Penambahan Aset Kripto Indonesia
Untuk menyongsong ekonomi 4.0, Bambang menyarankan semua transaksi baik perdagangan dan lainnya untuk didorong menjadi digitalisasi, terutama transaksi menggunakan mata uang digital atau kripto.
Bambang menyebut saat ini Indonesia masuk negara pasar kripto terbesar di dunia.
Seharusnya hal itu menjadi peluang untuk ikut sebagai pemain utama dalam pasar kripto.
"Kita tidak bisa membiarkan hanya di pasar. kita menyambut baik adanya digital mining atau tambang digital. Kita berusaha untuk menjadi pemain terbesar, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," jelasnya.
Hal ini bisa di lihat pada tahun lalu transaksi digital kripto di Indonesia capaiannya jauh melampaui bursa saham.
Maka penting bagi Indonesia menghadirkan bursa kripto, sehingga bisa menarik para investor.
"Transaksi digital di tahun 2021, hampir menyentuh Rp832 triliun, melampaui transaksi di lantai bursa saham kita yang hanya sekitar Rp332 triliun dan investornya cukup besar dibandingkan pasar modal," katanya.
Sementara itu, Eksekutif Direktur PT Cipta Aset Digital, Budi Sukandi mengatakan, pertambangan Kripto sekarang hadir di Kabupaten Tangerang sebagai bank digital pertama di Indonesia.
Nantinya, bila semua pabrik mining kripto miliknya sudah rampung dibangun akan menjadi bank digital terbesar di dunia.
"Saat ini bangunan yang sudah selesai dibangun ada dua, tinggal membangun empat bangunan lagi jadi total ada enam. Yang nantinya akan jadi terbesar di dunia," ucapnya.
Pabrik pencetak uang digital itu sudah dilengkapi dengan mesin komputer yang ditancapkan VGA (Video Graphic Array) untuk menambang uang digital.
Ruangannya pun dilengkapi pendingin untuk mencegah adanya overheat pada mesin yang bekerja tujuh hari 24 jam itu.
"Iya, itu salah satu visi dan misi dari top manajemen, kita ingin menjadi leader. Dimana kita pun punya misi adalah menjadi yang terbesar di dunia," bebernya.
Ke depannya, pabrik digital tersebut akan dapat menyerap tenaga pekerja lebih banyak di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang. Adapun ini mata uang digital yang dimainkan oleh pihaknya adalah Ethereum (Ether).
"Ini merupakan perusahaan mining crypto, menambang beberapa koin dan yang kita lakukan adalah koin Ethereum, kedepannya dengan klasternya kita akan menambang koin yang lain. Saat ini Ether itu sekitar Rp 24 ribu satu koinnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022, kepemilikan aset kripto warga Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di Indonesia mencapai 16% atau lebih tinggi dari rata-rata global 15%.
(Zuhirna Wulan Dilla)