"Ormas bergabung dengan TNI/Polri, semua masyarakat bergerak, masyarakat melakukan konsolidasi. Hal seperti itu yang harus diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan, dan krisis finansial. Ini yang paling bisa kita lakukan, mengkonsolidasikan dari atas sampai bawah karena saya meyakini landscape politik dan ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui," jelasnya.
Menurut Jokowi, saat ini semua negara sedang diuji kemampuannya untuk menghadapi kondisi geopolitik global yang tidak jelas dan tidak dapat diperkirakan.
Dirinya akan menitipkan masalah ini ke ekonom dan mengingatkan bahwa kondisi geopolitik seperti saat ini, dibutuhkan pemikiran "Abu Nawas" yang cerdik dan lihai untuk hadapi krisis.
"Saya titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada, jangan menggunakan standar yang ada karena saat ini sangat tidak normal sehingga dibutuhkan pemikiran 'Abu Nawas', yang 'kancil-kancil'," kata Presiden.
Baca Selengkapnya: Cerita Jokowi Galau soal Lockdown: Saat Itu Saya Semedi, Apa Benar Harus Melakukan Itu?
(Taufik Fajar)