Inflasi 2022 Bisa Tembus 8,79%, Ini Biang Keroknya

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Kamis 15 September 2022 18:51 WIB
Harga BBM berdampak ke inflasi (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Titik tertinggi inflasi secara tahunan diprediksi bisa mencapai 8,79% di 2022. Peneliti Center of Food, Energi, and Sustainable Development Indef Dhenny Yuartha Junifta menyebut setiap kenaikan harga BBM senilai 1%, Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik 0,12%.

“Jadi ketika harga BBM naik, IHK juga akan meningkat. Kita bisa tahu dari beberapa grafik bagaimana kenaikan pertalite meningkatkan IHK pada 2016 dan 2018,” katanya dilansir dari Antara, Kamis (15/9/2022).

Kenaikan harga BBM yang meningkatkan inflasi juga akan mengurangi konsumsi rumah tangga di mana kenaikan inflasi sebesar 1% akan mengurangi konsumsi rumah tangga sebesar 0,008%.

“Semakin tinggi inflasi tentu konsumsi rumah tangga nasional akan berkurang. Ini yang juga tentunya akan berdampak terhadap tingkat kemiskinan yang berpotensi naik,” katanya.

Pasalnya, kenaikan upah riil buruh tidak sejalan dengan kenaikan inflasi sebagaimana terjadi pada 2021 di mana upah riil buruh hanya naik 0,13% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara inflasi bahan pangan naik secara tahunan hingga mencapai 3,2%.

Dia menyarankan pemerintah menambah bantalan sosial kepada masyarakat karena bantuan sosial senilai Rp24,17 triliun diperkirakan tidak akan cukup meredam dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap daya beli masyarakat.

Baik Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan subsidi upah untuk 16 juta pekerja semestinya diberikan dengan nominal setidaknya Rp1 juta per penerima per bulan.

“Ada sekitar 113 juta aspiring middle class artinya ada 113 juta kelas menengah yang dia itu sebenarnya tidak miskin, tapi dia mudah masuk ke masyarakat miskin,” ucapnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya