Minta Pemerintah Alihkan Subsidi BBM ke Baterai Kendaraan Listrik, Ini Alasan Dirut IBC

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Selasa 20 September 2022 10:31 WIB
Ilustrasi mobil listrik. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) menyarankan pemerintah mengalihkan subsidi energi untuk produksi baterai bagi kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV).

Subsidi yang dimaksud adalah Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mencatat keberhasilan produsen baterai di beberapa negara lantaran adanya pengalihan subsidi energi dan insentif untuk produksi baterai. Salah satu negara adalah China.

 BACA JUGA:Segini Biaya Konversi Motor BBM ke Listrik

"Jadi ini ada beberapa benchmarking yang sudah kita lakukan, dimana ada beberapa negara yang menjadi kunci utama untuk kesuksesan seperti di China. Itu aspek insentif atau subsidi mendorong industri EV di awal," ujar Toto saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Selasa (20/9/2022).

Dari studi perbandingan (benchmarking), lanjut Toto, China menjadi negara yang sukses memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.

Di awal perintisannya, pemerintah China menggelontorkan subsidi energi untuk EV baterai, subsidi itu sebelumnya dialokasikan untuk sektor energi yang lain.

Menurutnya, pengalihan subsidi BBM ke baterai perlu dilakukan lantaran berpengaruh besar terhadap biaya konsumen, teruta mereka yang beralih dari kendaraan BBM ke kendaraan listrik.

Toto berhitung konponene EV atau kendaraan listrik 40-35% berasal dari baterai.

Sehingga ongkos biasa produksi baterai pun harus menjadi pertimbangan utama.

"Karena baterai ini di kendaraan EV itu kurang lebih 30-35 persen ada di baterai, jadi kalau kita melakukan produksi dari dalam negeri dan tingkat TKDN-nya juga tinggi, itu akan sangat mengurangi biaya dari konsumen untuk mengadopsi EV baik motor maupun mobil," pungkasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya