JAKARTA - Kementerian ESDM memastikan program hilirisasi nikel terus dilakukan. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan gugatan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) tidak menghambat program hilirisasi nikel.
"Kita tetap harus hilirisasi," kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM, dikutip Sabtu (24/9/2022).
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pesimistis Indonesia akan menang dari gugatan Uni Eropa ke World Trade Organization (WTO) soal larangan ekspor bijih nikel.
Indonesia adalah pengekspor nikel terbesar di dunia sebelum kebijakan pelarangan ekspor bijih diberlakukan dua tahun lalu. Pemerintah menerapkan kebijakan tersebut untuk menarik investor asing.
Para cukong tersebut diharapkan akan membangun smelter nikel dan industri hilir di darat, dan investor China adalah sumber investasi yang signifikan di Tanah Air.
"Sepertinya kita akan kalah di WTO, tapi tidak apa-apa, industrinya sudah dibangun," kata Presiden.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wemendag) Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk bisa memenangkan gugatan tersebut.
"Kita akan berjuang dengan segala cara, dengan segala upaya. Kita lakukan yang terbaik. Kalau saya bisa sampaikan kita berharap yang terbaik selebihnya kita siap dengan hasil apapun," katanya.
Jerry mengatakan, terpenting dalam hal ini adalah bagaimana Indonesia memiliki kemandirian mengatur kewenangan.
"Karena ini kan masalah kebijakan, bagaimana kita mengatur kewenangan pemerintah, bahwa itu mendapat ketidaksetujuan di forum internasional ya memang itu bagian dari konselasi perdagangan global. Tetapi yang paling penting adalah kita punya kemandirian dan kita punya kewenangan yang solid untuk mengatur apa yang kita punya termasuk nikel," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)