Tesla Nikmati Nikel Indonesia dari China, Kok Bisa?

Rizky Fauzan, Jurnalis
Selasa 04 Oktober 2022 15:38 WIB
Tesla Nikmati Nikel Indonesia dari China
Share :

JAKARTA - Terungkap kabar bahwa Tesla mengambil nikel Indonesia dari China. Kabar ini disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang juga selaku Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (Adpmet).

Untuk itu, dirinya mewanti-wanti agar Indonesia berhati-hati. Kabar yang dia dapat, Tesla mendapat pasokan nikel Indonesia melalui China yang mempunyai smelter di Indonesia.

"Kita harus hati-hati dengan Tiongkok, dia ambil nikel dari Sulawesi sebagian untuk ke kita sebagian ke Tiongkok. Tesla saya dengar malah beli dari Tiongkok, nikelnya dari kita. Jadi rada gimana menurut saya kurang etis," kata Ridwan, di Bandung, dikutip Selasa (4/10/2022).

BACA JUGA: Punya Nikel, Indonesia Jadi Pemain Kunci Produksi Kendaraan Listrik 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan bahwa Indonesia telah mengamankan dan menempatkan diri di peta sebagai pemain global utama untuk nikel.

Meski demikian, perjanjian pembelian nikel Tesla tersebut dilakukan oleh perusahaan Elon Musk lewat pabrikan baterai China yang beroperasi di Indonesia.

Pasca kunjungan ke Indonesia pada 22 Mei, Tesla akhirnya memberikan lampu hijau untuk mengamankan pasokan nikel Indonesia dan telah menandatangani kontrak dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co untuk pasokan langsung baterai lithium-ion dari Morowali Industrial Park.

Zhejiang Huayou Cobalt sendiri merupakan produsen kobalt utama dunia dan di Indonesia diketahui memiliki pabrik HPAL Huayue Nickel Cobalt (HNC) yang suplainya disediakan oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM).

 

Sementara SCM sendiri mayoritas sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh PT Hamparan Logistik Nusantara, perusahaan yang baru-baru ini 55,67% sahamnya diakuisisi oleh Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan nilai total Rp 5,4 triliun.

Luhut mengungkapkan bahwa Tesla Inc telah menandatangani kontrak pembelian nikel dari 2 perusahaan yang ada di Indonesia. Menurut Luhut, dengan membeli bahan baku nikel RI saja merupakan langkah awal positif.

Setelah pada 2021, Pemerintah Indonesia terus merayu hingga melakukan penandatanganan non-disclosure agreement (NDA) dengan Tesla. Namun faktanya kesepakatan itu berakhir dengan kegagalan.

"Tapi mereka sudah membeli, nah itu yang bagus, dua produk dari Indonesia. Dari Huayou, satu lagi dari mana, dia sudah tandatangan kontrak untuk lima tahun. Jadi dia (Tesla) sudah mulai masuk di situ, tahap pertama sudah masuk," ujarnya.

Diketahui, terdapat tiga perusahaan China yang beroperasi di Morowali, Sulawesi Tengah. Kawasan Morowali sendiri pada perkembangannya dikenal sebagai daerah industri pengolahan nikel di Indonesia.

Tak hanya dari perusahaan lokal, berbagai perusahaan asing termasuk dari China juga turut beroperasi di Morowali. PT Indonesia Morowali Industrial Park atau IMIP, PT Indonesia Guang Ching Nickel & Stainless Steel Industry (PT GCNS) dan PT Dexin Steel Indonesia (DSI).

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya