"Ini adalah kasus klasik di mana kabar baik dari ekonomi AS justru adalah kabar buruk bagi The Fed," kata Analis GW&K Investment Management, Bill Sterling, dilansir Reuters, Sabtu (8/10/2022).
Angka pengangguran yang rendah ditambah adanya pertumbuhan upah yang memacu positif pasar tenaga kerja diperkirakan masih cenderung membawa inflasi AS ke level yang masih tinggi.
Sebelumnya Presiden Fed New York John Williams mengatakan kenaikan suku bunga yang lebih banyak justru diperlukan untuk mengatasi peningkatan harga.
"Pasar menerima kabar baik dari laporan pasar tenaga kerja yang kuat, yang justru membuat Fed menjadi semakin waspada dan oleh karena itu berpotensi meningkatkan risiko resesi tahun depan," pungkasnya.
(Taufik Fajar)