Harga Pertalite Sulit Turun, Ini Alasannya

Rizky Fauzan, Jurnalis
Minggu 09 Oktober 2022 18:16 WIB
Harga Pertalite Sulit Turun. (Foto: Okezone.com/Pertamina)
Share :

JAKARTA - Peluang menurunnya harga bensin jenis Pertalite masih jauh dari harapan. Meski harga minyak mentah sekarang mengalami penurunan.

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, hal ini karena memang belum masuk dalam harga keekonomian karena masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah.

"Hal ini karena memang belum masuk ke harga keekonomian. Masih ada beban kompensasi yang harus ditanggung pemerintah di mana jika mengacu kepada mops saat ini dan kurs mata uang Rupiah terhadap dolar jumlah kompensasi yang pemerintah berikan diangka 3000an per liter," kata Mamit saat dihubungin MNC Portal, Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: 4 Fakta Mengejutkan Hasil Uji BBM Pertalite RON 86, Pertamina Bilang Begini

Selain itu, Mamit membeberkan harga minyak cendrung naik, apalagi menjelang musim dingin dan juga natal serta tahun baru. Kebutuhan akan energi pasti mengalami peningkatan.

"Belum lagi OPEC yang memangkas produksi mereka sampai 2 juta maka harga akan tetap tinggi," bebernya.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Pertalite RON 90 Bukan 86, Ini Buktinya

"Saya melihat juga jika Pertalite turun apakah akan diikuti oleh penurunan harga kebutuhan pokok dan ongkos transportasi. Yang ada nanti hanya berkurang di BBM tetapi yang lain tetap sama. Jadi masyarakat tidak mendapatkan manfaat secara optimal penurunan harga BBM subsidi ini," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi walaupun harga minyak mentah dunia sedang rendah saat ini.

Menurut Luhut, harga minyak dunia hingga kini memang berfluktuasi sehingga berdampak pada harga BBM. Namun, kata dia, pemerintah masih harus memantau perkembangan harga minyak yang bisa tiba-tiba naik lagi.

"Kemarin ada yang bilang sama saya itu harga minyak sudah turun, turunkan lagi dong subsidi. Eh saya bilang kau tunggu dulu barang ini loncat-loncat," kata Luhut di Nusa Dua Convention Center Bali.

Luhut melanjutkan, bahkan ada kemungkinan harga minyak mentah menembus ke level tertinggi yakni USD200 per barel lantaran ancaman krisis energi di negara lain masih mengintai.

"Saya ngomong, 3 hari kemudian boom naik lagi (harga minyak). Anda bisa membayangkan enggak tiba-tiba kalau ada tactical nuclear weapon dimainkan di sana, itu bisa USD200 itu," ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya