JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa perlambatan ekonomi global terus terjadi hingga 2023. Perlambatan ekonomi global terjadi seiring dengan belum membaiknya kondisi geopolitik maupun tingginya tekanan inflasi dunia.
"Terdapat tiga tantangan yang mempengaruhi perlambatan, konflik di Ukraina, tekanan inflasi dan pelemahan ekonomi di China," kata Economic Counsellor IMF Pierre-Olivier Gourinchas dalam jumpa pers World Economic Outlook (WEO) di Washington DC, dilansir dari Antara, Rabu (12/10/2022).
Dalam laporan WEO terbaru, IMF memperkirakan perekonomian global berada pada kisaran 3,2% pada 2022, dan melambat hingga 2,7% di 2023, atau menurun 0,2% dibandingkan outlook pada Juli 2022.
Gourinchas menjelaskan sebagian besar negara mengalami kontraksi hingga tahun depan dengan perekonomian terbesar seperti AS, Uni Eropa dan China akan melanjutkan tren perlambatan.
"Singkatnya, kemungkinan terburuk masih akan datang dan bagi sebagian besar orang, 2023 akan terasa seperti resesi," katanya.
Dia mengatakan terdapat sejumlah upaya sebagai mitigasi untuk menghadapi ketidakpastian global ke depannya, seperti memperkuat bantalan fiskal yang sudah terbukti bermanfaat selama krisis di masa pandemi.