Bidik Rp800 Triliun, Luhut Minta Kepala Daerah Percepat Belanja Produk Dalam Negeri

Heri Purnomo, Jurnalis
Kamis 13 Oktober 2022 11:40 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksikan agar kepala daerah percepat belanja produk dalam negeri khususnya produk UMKM.

Hal itu bertujuan untuk dapat menggerakkan perekonomian masyarakat Indonesia.

Menurutnya, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

 BACA JUGA:30 Ribu UMKM Adopsi Teknologi Digital, Ini Keuntungannya

Dalam paparanya Luhut menargetkan sampai tahun akhir tahun ini seluruh belanja produk dalam negeri tahun jamak dapat direalisasikan lebih dari 90% atau lebih dari Rp800 triliun.

Sedangkan saat ini, Luhut mengatakan bahwa realisasi belanja produk dalam negeri telah terealisasi sebesar Rp487 triliun.

Angka tersebut telah mencapai target belanja produk dalam negeri sebesar Rp400 triliun.

Berdasarkan data LKPP dan BPKP Realisasi pdn di Maluku Utara masih terbilang rendah dari realisasi belanja per 10 Oktober 2022.

Di mana realisasi tertinggi baru mmencapai 8,5% di Kabupaten Pulau Morotai.

"Untuk itu bapak Gubernur, ini harus menjadi atensi, begitu juga seluruh Bupati, Walikota, segera lakukanlah percepatan realisasi belanja PDN agar terjadi pergerakan ekonomi di masyarakat," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Gernas BBI Maluku Utara 2022, Kamis (13/10/2022).

"Semua ini tergantung kita, kalau kita mau bekerja sama mau menggerakkan masyarakat, kita mau menggerakkan semua aparat kita. Tentu arahan dari Presiden dan target dari pemerintah itu dapat tercapai," tambahnya.

Adapun sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan langsung kepada Kementerian/Lembaga, Pemerintah daerah agar dapat merealisasikan belanja pemerintah produk dalam negeri utamanya UMKM minimal 40% dari anggaran.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya