JAKARTA - Revitalisasi industri gula nasional dimulai demi ketahanan pangan dan energi. Ketahanan pangan dan energi merupakan salah satu pilar utama dalam tercapainya Indonesia Emas 2045.
Hal itu sebagaimana yang kerap disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan, bahwa kedaulatan pangan dan energi adalah problem utama dan akan menjadi tantangan besar yang harus dihadapi dunia.
Dalam rapat terbatas yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo telah memberikan mandat kepada Kementerian BUMN melalui Holding Perkebunan Nusantara untuk melaksanakan percepatan swasembada gula nasional dan dengan Pertamina untuk mendukung ketahanan energi.
BACA JUGA: Stok Gula Holding Perkebunan Capai 449 Ribu Ton
Presiden telah memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan langkah, memperkuat pemenuhan gula konsumsi, yang juga dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan peningkatan produksi bioethanol.
Upaya penguatan ketahanan pangan dan energi, dilakukan Kementerian BUMN melalui Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) untuk melakukan transformasi pangan.
Langkah yang dilakukan, salah satunya dengan melakukan restrukturisasi menyeluruh terhadap bisnis gula PTPN Group. Hal itu diharapkan akan mendukung percepatan swasembada gula untuk kedaulatan pangan, serta mendorong terwujudnya energi baru terbarukan (EBT).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, salah satu program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selalu menekankan pembangunan ekosistem, di mana Indonesia harus dapat mengatasi ketergantungan terhadap rantai pasok dunia, khususnya untuk sektor pangan dan energi.
“Pak Presiden selalu mendorong agar ada solusi. Dan karena itu kita sekarang terus mendorong bagaimana hilirisasi industri gula ini sudah menjadi kenyataan dan bukan hanya sekadar rencana,“ ujar Erick, dalam Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk Ketahanan Pangan dan Energi, di Mojokerto seperti dikutip keterangan resmi PTPN Group, Jakarta, Jumat (14/10/2022).
BACA JUGA: Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Siapkan Sejuta Hektare Lahan
Peresmian tersebut, menandai dimulainya penataan organisasi PTPN Group melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.
“Pembentukan PT SGN ini membuktikan bahwa BUMN siap membangun ekosistem bisnis di tengah ketidakpastian industri pangan dan global,” ujarnya.