Harga Minyak Dunia Naik Didorong Kekhawatiran Resesi

Khairunnisa, Jurnalis
Jum'at 28 Oktober 2022 07:31 WIB
Harga minyak dunia naik (Foto: Ilustrasi Reuters)
Share :

JAKARTA - Harga minyak dunia naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga minyak dunia karena kekhawatiran resesi mereda melebihi kekhawatiran atas lesunya permintaan di China.

Melansir Antara, Jumat (28/10/2022), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat USD1,17 atau 1,3% menjadi USD89,08 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah USD1,27 atau 1,3%, menjadi ditutup di USD96,96 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga sebagian didukung oleh data makroekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (27/10/2022) bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,6% pada kuartal ketiga, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan kenaikan 2,3% dalam PDB kuartal ketiga.

Dolar AS yang relatif lebih lemah juga memberikan dukungan untuk minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,81% menjadi 110,5870 pada akhir perdagangan Kamis (27/10/2022), tetapi masih turun sekitar 1,3% untuk minggu ini.

Data menunjukkan rekor ekspor minyak mentah AS, tanda harapan untuk permintaan serta spekulasi bahwa bank sentral dapat mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga menambah dukungan, setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

"Harga minyak mentah reli setelah ekonomi AS bangkit kembali pada kuartal terakhir," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dikutip oleh Reuters, mengacu pada laporan PDB yang lebih kuat pada kuartal terakhir, meskipun ia menambahkan kenaikan minyak dibatasi oleh pandangan bahwa perlambatan ekonomi tetap ada.

Namun demikian, kekhawatiran tentang permintaan China membatasi reli. Investor global melepas aset-aset China awal pekan ini karena ekonomi konsumen energi terbesar dunia itu dilanda kebijakan nol-COVID, krisis properti, dan turunnya kepercayaan pasar.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya