JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendukung Bulan Inklusi Keuangan, salah satunya meluncurkan program literasi pengembangan kompetensi sumber daya insani di era digitalisasi dalam rangka mendukung pemerintah dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia pada 2045.
Menurut hasil survei terkini dari OJK menunjukkan tingkat literasi keuangan mencapai 49,9% dan tingkat inklusi keuangan sebesar 84,2%. Ditargetkan, indeks literasi dan inklusi keuangan di tahun 2024 mendatang mencapai 90%. Adapun untuk tingkat literasi keuangan syariah pada 2022 ini sebesar 23,3%.
Chief Human Capital Officer Bank Muamalat Riksa Prakoso menyampaikan, kegiatan literasi dan sosialisasi terkait ekonomi dan keuangan syariah tidak dapat dilakukan secara parsial. Kolaborasi antar pihak seperti pelaku industri perbankan syariah, regulator, lembaga pendidikan, akademisi, dan kementerian/lembaga lainnya perlu lebih masif agar terjadi keselarasan pemahaman di masyarakat.
“Kami di Bank Muamalat memiliki visi menjadi bank syariah yang terdepan. Oleh karena itu perlu didukung oleh sumber daya insani yang kompeten dan berdaya saing global, sehingga kami tanamkan nilai-nilai IDEAL (Islami, Modern, dan Profesional). Sebagai contoh, peluncuran program virtual internship merupakan salah satu komitmen dari Bank Muamalat untuk menghasilkan talent-talent terbaik sebagai penerus di masa mendatang. Selain itu, untuk mendukung pemerintah pada salah satu program dari merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Kemendikbud,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto mengungkapkan bahwa peluncuran program literasi bersama ini meliputi tiga program, yaitu Program Virtual Internship yang ada di Bank Muamalat untuk sejumlah posisi seperti Business Intelligence Analyst, UI/UX designer, Full Stack Developer, Product Development, dan Digital Marketing.