JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I masih mencatat kerugian sebesar Rp813 miliar hingga Oktober 2022.
Kerugian tersebut dikonfirmasi langsung Direktur Utama AP I, Faik Fahmi.
Menurutnya, kerugian perusahaan imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 lalu.
Krisis kesehatan tersebut menyebabkan jumlah penerbangan dan penumpang menurun signifikan, hal ini berdampak pada struktur keuangan perusahaan.
BACA JUGA:Angkasa Pura I Layani Reaktivasi dan Pembukaan Rute Penerbangan Baru
Meski demikian, lanjut Faik, secara bulanan perseroan sudah membukukan keuntungan.
Namun, bila dihitung secara tahunan kinerja keuangan sejak Juli- Oktober tahun ini masih tercatat merugi.
"Jadi kemarin di bulan September kemarin masih negatif, terus ini masuk di oktober ada negatif, menurun lagi menjadi sekitar Rp813 miliar kalau nggak salah sampai dengan Oktober ya kerugian kita," ujar Faik kepada wartawan di Kementerian BUMN, Senin (7/11/2022).
Faik menargetkan kerugian perusahaan terus menurun hingga akhir tahun ini.
Sehingga pada 2023, perseroan mulai mencatatkan keuntungan secara tahunan. Dia memastikan manajemen bekerja keras untuk merealisasikan target tersebut.
"Ya mudah-mudahan Oktober, November berkurang lagi. Tapi yang jelas tahun 2023 kita targetkan positif. tahun ini saya lagi all out, temen-teman semua," katanya.
Hingga Juni 2022, Angkasa Pura I sudah melayani 4.715.166 penumpang dan 39.706 pergerakan pesawat udara di 15 bandara yang dikelola.
"Jumlah penumpang ada pertumbuhan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama di tahun lalu. Tren pertumbuhan penumpang yang terus terjadi di sepanjang tahun ini tentunya merupakan pertanda positif," ucap Faik.
Dia menyampaikan, pada periode yang sama 2021, tercatat sebanyak 3.447.077 penumpang dan 42.324 pergerakan pesawat udara.
Jika dibandingkan dengan realisasi Juni tahun ini, maka pergerakan penumpang mengalami pertumbuhan sebesar 37%, sedangkan dari sisi pergerakan pesawat mengalami penurunan sebesar 6%.
(Zuhirna Wulan Dilla)