Luhut juga mencontohkan peningkatan produksi minyak kelapa sawit untuk mendorong pembuatan teknologi, dari 10 ton per hektar jadi 100 ton per hektar bagi 16,8 juta hektar kebun kelapa sawit yang saat ini dimiliki Indonesia.
Selanjutnya pada 2040, sebanyak 50% dari produksi minyak kelapa sawit akan dipergunakan untuk bahan pangan dan 40-60% untuk menjadi sumber energi.
Ke depan, dia mengatakan pemerintah Indonesia juga akan terus berupaya mengatasi ketimpangan distribusi pendapatan yang terus meningkat dari 0,285 pada 2000 menjadi 0,384 pada 2022.
“Indonesia perlu mentransformasi ekonomi melalui promosi pembangunan berkelanjutan. Urgensi untuk beralih kepada perekonomian yang hijau dan berkelanjutan juga sudah ditekankan secara global,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)