BALI - Dana darurat pandemi (Pandemic Fund) telah terkumpul mencapai USD1,37 miliar atau setara Rp21,2 triliun (kurs Rp15.494 per USD). Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis dana darurat tersebut bisa melampaui USD4 miliar atau setara Rp61,9 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, pandemic fund dibentuk karena kesadaran bersama dunia bahwa tidak semua negara memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk menghadapi pandemi. Sehingga, pembentukan dana ini diharapkan bisa membuat dunia menjadi lebih siap menangani pandemi lain yang akan datang di masa depan.
Baca Juga: Alasan RI Gaungkan Pandemic Fund ke Negara-Negara G20
Adapun dana ini berasal dari dari negara anggota G20, negara non anggota G20, dan beberapa lembaga filantropis. Selain Indonesia, negara-negara lain yang turut berkontribusi antara lain Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), China, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Arab Saudi, Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.
Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Pandemic Fund Hari Ini
"Dari angka tersebut, Indonesia sendiri sudah menyumbangkan USD50 juta, lebih tinggi dibandingkan negara lain. Kabar baiknya, saat ini ada negara-negara lainnya yang turut berkomitmen untuk menyuntikkan dana untuk pandemic fund ini, yaitu Australia, Perancis, dan Arab Saudi," ungkap Sri, dalam konferensi pers usai pertemuan para menteri keuangan dan menteri kesehatan se-G20 atau 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (2nd JFHMM) di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).