"Pemerintah mau mempertahankan pekerja, harus ada tindakan nyata, misalnya meningkatkan daya beli," sambungnya.
Dia menegaskan bahwa bukan tugas pengusaha untuk menjaga daya beli masyarakat melalui pembayaran upah yang dinaikan.
Namun perlu adanya sebuah instrumen kebijakan fiskal dari pemerintah.
"Daya beli buruh turun, disuruh pengusaha yang tanggung, itu tidak adil, kenapa hanya buruh, bagaimana petani, nelayan dan informal worker bagaimana," ucapnya.
"Misal di Amerika pemerintah memberikan support dana USD600-USD700 termasuk kepada homeless, di belanda keponakan saya cerita, bulan November dan Desember pemerintah memberikan subsidi 190 euro perbulan untuk menghadapi kenaikan harga energi," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)