"Investasi yang signifikan dan partisipasi aktif dari pelaku domestik dan internasional diperlukan untuk membuka potensi migas. Menyadari hal tersebut, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmennya untuk bekerja sama dengan para kontraktor," imbuh Dwi.
Dia menyebutkan lima strategi utama yakni mengoptimalkan produksi lapangan yang ada, transformasi sumber daya kontingen menjadi produksi dan mempercepat Enhanced Oil Recovery (EOR) kimiawi.
Selanjutnya, mendorong kegiatan eksplorasi migas dan percepatan peningkatan regulasi melalui One Door Service Policy (ODSP) dan insentif hulu migas.
(Feby Novalius)