Arief bilang, hal tersebut perlu menjadi perhatian bersama Pemerintah Pusat dan Daerah karena tren peningkatan harga beras telah terjadi sejak Juli 2022. Pada kesempatan itu Kepala NFA juga melaporkan terkait perhituhan surplus dan defisit produksi beras nasional 2022.
Katanya, berdasarkan data KSA BPS, realisasi produksi beras bulan Oktober 2022 sebesar 2,43 juta ton. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi KSA Amatan Januari sementara September sebesar 2,85 juta ton.
"Adapun proyeksi produksi beras pada November 2022 sebesar 2,24 juta ton sedangkan Desember sebesar 1,06 juta ton," sebutnya.
(Feby Novalius)