Curhat Buwas: Mau Beli Beras Rp10.200/Kg tapi Barangnya Tak Ada

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Kamis 24 November 2022 09:30 WIB
Dirut Bulog Buwas (Foto: Okezone)
Share :

"Kami tetap beli meski harganya tinggi. Jadi, ini kondisi di lapangan. Bukan asal inisiatif Bulog. Tapi, kami dapat tugas negara agar cadangan mencapai 1-1,2 juta ton. Sementara, kami masih harus terus menyalurkan untuk KPSH. Dengan stok nggak sampai 600 ribu ton saat ini, sisa 2 bulan lagi, berarti harus salurkan lagi 300 ribu ton, sehingga stok hanya sisa 300 ribu ton," paparnya.

"Sementara, ada perwakilan Perpadi menyebutkan, stok hanya sisa 2 minggu. Ini akan membuat panic buying," ujar Buwas.

Karena itu lah, tuturnya, dengan adanya penugasan menjaga stok 1-1,2 juta ton, Bulog kemudian mempersiapkan 500 ribu ton cadangan beras komersil di luar negeri.

"Tapi, bukan beras medium karena kalau CBP harus medium. Melainkan beras komersial. Dan, sekarang ini yang tersedia di negara-negara itu adalah beras premium," katanya.

Buwas kembali menegaskan bahwa langkah Bulog ini bukan semata-mata keinginan Bulog agar mendapat jatah 500 ribu ton dari luar negeri. Namun, niat utama Bulog adalah mempriosotaskan perut orang Indonesia yang tidak bisa makan jika tidak pakai nasi.

"Ini kondisinya rawan sekali, karena beras ini masalah perut, masalah mendasar. Bukan maunya Bulog. Sekarang negara-negara juga mulai melarang ekspor. Kalau terlambat, kita nggak bisa dapat barang itu," pungkas Buwas.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya