"Jadi tidak melakukan pengembangan dengan pengeboran WK baru, tapi brine atau air dan juga steam panas hasil daripada pemanfaatan yang sudah ada akan digunakan kembali untuk menghasilkan panas tambahan," ujar Pahala.
Selanjutnya, PGE juga akan mengembangkan WK yang sudah dimiliki, serta melakukan upaya kerja sama dengan BUMN lain dan Geo Dipa Energi untuk bisa pengembangan lebih lanjut.
Selain pengembangan WK yang sudah dimiliki sendiri oleh PGE, langkah IPO juga diharapkan dapat membuat perusahaan mengoptimalkan WK yang sudah diberikan oleh PLN dan Geo Dipa Energi untuk mengembangkan panas bumi tambahan.
IPO yang dilakukan juga bertujuan untuk mengembangkan kapasitas listrik panas bumi sebesar 600 megawatt (MW), yang akan dikembangkan pada 2023 hingga 2027 mendatang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)