Adapun pada tahap pertama, ditargetkan bakal rampung 80 unit rumah dan siap diberikan kepada warga yang terdampak paling lambat akhir Desember 2022 mendatang. Sedangkan 120 sisanya akan ditargetkan tampung akhir bulan Januari 2023.
"Bangunan ini merupakan struktur tahan gempa, dengan beton bertulang, tetapi sistem sambungan ini, perilakunya seperti kayu, jadi bangunan ini tidak patah, tetapi bisa bergoyang," sambung Iwan.
Setidaknya ada 2 unit rumah yang sudah rampung 100% di tempat relokasi tersebut sebagai percontoha. Kementerian PUPR hanya menyediakan bangunan rumah, dengan spesifikasi 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur. Sedangkan untuk bagian tulangan atap menggunakan rangka baja ringan dan atap spandek pasir.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)