JAKARTA - Harga emas turun di bawal level USD1.800 pada akhir perdagangan Kamis. Harga emas tertekan menguatnya dolar AS setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin dan memberikan tanda lebih hawkish dari yang diperkirakan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange turun USD30,90 atau 1,7% menjadi USD1.787,80 per ounce, setelah diperdagangkan pada level tertinggi USD1.819,70 dan terendah di USD1.782,00.
Baca Juga: Emas Antam Stagnan, Berikut Daftar Harga 0,5 Gram-1 Kg
Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada Rabu 14 Desember 2022. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral tidak mengharapkan penurunan suku bunga sampai Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yakin inflasi turun menjadi 2,0% dan Fed tidak akan mempertimbangkan untuk menaikkan target inflasi 2,0%.
Baca Juga: Emas Antam Naik Rp15.000, Segram Dijual Rp1,01 Juta
Powell berpendapat bahwa kesulitan terbesar bagi ekonomi AS adalah kegagalan menaikkan suku bunga yang cukup tinggi untuk menurunkan inflasi. Pernyataan Powell agak lebih hawkish daripada ekspektasi pasar dan mendorong dolar AS lebih tinggi.
Naiknya suku bunga adalah hambatan terbesar bagi pasar emas tahun ini, karena meningkatkan peluang kerugian untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (16/12/2022).