Dia mencontohkan, bagi pabrik milik perseroan yang berlokasi di Jawa Tengah tidak cukup jika hanya mengandalkan produk untuk menguasai pasar.
“Tapi bagaimana mereka bisa mengamankan transportasi dan gudang untuk bisa sampai ke konsumen, karena barangnya berat. Untuk kirim 50 sak semen saja butuh 20 truk, dan untuk mendapatkan truk itu gak gampang,” ungkap dia.
Oleh karena itu, perseroan berupaya untuk dapat meningkatkan sistem logistiknya. Untuk menjalankan strategi tersebut, SIG mengandalkan salah satu anak usahanya yakni, PT Semen Indonesia Logistik.
“Kalau kita menguasai logistik, pembangunan-pembangunan itu akan tergantung pada kita, karena di industri ini yang punya logistik terbesar itu kita,” pungkas dia.
(Zuhirna Wulan Dilla)