JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buka suara soal impor beras 500.0000 ton yang direncanakan datang bertahap hingga sebelum panen raya 2023. Adapun saat ini beras impor sebanyak 5.000 ton dari Vietnam telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022).
Dia mengatakan sebenrnya tidak setuju dengan usulan impor beras. Hal itu dikarenakan Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa stok beras Indonesia mengalami surplus 7 juta.
"Jadi impor beras ini sebenarnya tidak setuju saya menentang keras, dari beberapa kali rapat terbatas, saya tidak setuju karena Menteri Pertanian mengatakan kita surplus dan surplus surplusnya itu tidak sedikit, surplus itu 7 juta," kata Zulhas dalam acara Polemik Impor Beras di Akhir Tahun yang digelar ICMI secara virtual pada Selasa, 27 Desember 2022.
Meski begitu, Zulhas mengungkapkan bahwa sebenarnya dirinya tidak percaya bahwa ada surplus beras sebanyak 7 juta. Akan tetapi, data yang ditunjukkan kepadanya dirinya merupakan data yang didapatkan dari BPS, namun Zulhas juga tetap menolak usulan impor beras.
Seiring berjalannya waktu, pada Ratas selanjutnya, Zulhas dihadapkan pada kenyataan dari Bulog yang mengungkapkan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) tinggal sedikit.
Zulhas mengatakan, bahwa stok CBP yang ada hanya 500 ribu ton, sedangkan batas aman itu sekitar 1,2 juta ton hingga akhir tahun.
Dia menambahkan bahwa kondisis di lapangan hata beras kian hari makin tinggi. Dan kenaikan harga beras tettu akan berdampak terhadap naiknya inflasi.
"Sedangkan harga beras naik terus sudah hampir Rp1.000 naiknya. Berasnya ini naik 100 perak aja pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali, apalagi naiknya Rp1.000," katanya.
Mengetahui hal tersebut, Zulhas mengusulkan Jokowi agar Bulog bisa membeli hasil petani dengan harga yang lebih tinggi.
"Oleh karena itu Bulog sekarang bisa beli dengan harga Rp6.000 kalau di pasar Rp5.000 Bulog beli Rp6.000 kalau beras di pasar Rp9.000 Bulog Beli Rp10.000 kalau di pasar Rp10.000 Bulog beli Rp11.000 nah jualnya jual tetap Rp9.460 subsidi Rp1.000. Subdisi Rp1.000 kali 2 juta cuma 2 triliun dan itu nggak apa-apa dibanding subsidi BBM 600 triliun," katanya.
Usulan Zulhas pun diterima oleh Jokowi. Akan tetapi, Bulog tidak mendapatkan berasnya, hal tersebut lantaran saat ini bukan masa panen.
"Akhirnya diputus lah kepada mindak impor 200.000 sampai dengan 300.000 sampai dengan Januari," katanya.
(Taufik Fajar)