Awal membangun usahanya, Haryanto meminjam modal dari bank, dia membeli enam buah bus dan menggunakan armadanya tersebut untuk rute Cikarang-Cimone.
Tetapi setelah beberapa waktu, rute tersebut dianggap kurang menguntungkan dikarenakan sepinya penumpang. Akhirnya dia mengubah armada tersebut menjadi kelas eksekutif dan mengalihkan trayeknya ke trayek antarkota antarprovinsi Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara.
Kemudian, mulai saat itulah perusahaan otobusnya mulai berkembang. Saat ini, PO Haryanto telah melayani lebih dari 20 kota di Pulau Jawa dengan beberapa divisi.
(Taufik Fajar)