WSKT pun berhasil meningkatkan nilai kontrak baru (NKB) dengan total Rp13,70 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu per November yaitu sebesar Rp13,46 triliun. Nilai tersebut masih jauh di bawah target yang dicanangkan WSKT antara Rp20-Rp30 triliun pada tahun ini. Realisasi 11 bulan ini setara 67,3% dari target terendah perseroan sampai akhir tahun.
Pada kuartal III-2022, perseroan mencatatkan laba bersih Rp578,17 miliar atau melonjak 766,6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp66,71 miliar. Selama periode Januari hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp10,30 triliun tumbuh 44,61% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,12 triliun. Perseroan juga berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp988,15 miliar atau tumbuh 28,77% dari tahun lalu, yaitu sebesar 767,40 miliar.
Di mana Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen konstruksi dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek.
Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp99,90 triliun, total liabilitas Rp82,40 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp17,50 triliun.
(Zuhirna Wulan Dilla)