JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BSMT) tinggal selangkah lagi menjadi perusahaan terbuka setelah resmi melaksanakan penawaran umum perdana saham / initial public offering (IPO).
Di tengah proses penawaran awal atau bookbuilding, BSMT menunjuk pelaksana tugas Direktur Utama.
Dalam keterangannya, manajemen menunjuk Direktur Pemasaran BSMT Hadi Sucipto sebagai Plt Direktur Utama terhitung sejak 5 Januari 2022.
"Penunjukkan ini terhitung sampai dengan terpilihnya Direktur Utama PT Bank Sumut yang definitif," kata manajemen BSMT di keterbukaan informasi, Rabu (11/1/2023).
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mencopot Rahmat Fadillah Pohan dari jabatan Direktur Utama BSMT. Rahmat dikabarkan sedang menjalani pemeriksaan inspektorat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Kabar yang sempat beredar di publik menyebut terdapat dugaan kasus layanan mobile banking PT Bank Sumut yang ilegal.
Kasus tersebut dikabarkan sedang ditangani oleh Polda Sumut.
Berdasarkan prospektus di laman e-ipo, Bank Sumut menawarkan total sebanyak 2,93 miliar saham. Pada periode penawaran awal atau bookbuilding perseroan memasang rentang harga sebesar Rp350-Rp510 per saham.
Dengan mengacu harga yang ditawarkan, maka BSMT mengincar dana segar pasar modal senilai Rp1,49 triliun.
Seiring langkah IPO, BSMT juga menawarkan kepemilikan saham kepada karyawan melalui program Employee Stock Allocation (ESA) sebanyak 58,69 juta saham atau setara 2,64% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor. BSMT juga menawarkan saham melalui program Management and Employee Stock Option Program (MESOP) sebanyak 259,79 juta saham.
Dana yang diperoleh dari pasar modal, sekitar 80% akan digunakan untuk keperluan modal kerja, serta 20% sisanya untuk memperluas jaringan dan pengembangan teknologi informasi. Menurut perkiraan jadwal sementara, BSMT akan resmi melantai di bursa pada 7 Februari 2023.
(Zuhirna Wulan Dilla)