JAKARTA - Ciri saham gorengan yang perlu diwaspadai investor. Saham gorengan adalah saham yang pergerakan harganya digerakkan secara tidak wajar oleh pihak-pihak tertentu melalui aktivitas spekulatif, manipulasi harga, atau volume transaksi yang sengaja digelembungkan.
Umumnya, saham ini berasal dari perusahaan dengan fundamental yang lemah, kapitalisasi pasar kecil, serta likuiditas rendah.
Harga saham gorengan dapat naik dan turun secara signifikan dalam waktu singkat dengan pola pergerakan yang tidak wajar. Kondisi ini sering dimanfaatkan oleh investor ritel sebagai peluang untuk meraih keuntungan dalam waktu singkat.
Namun, di sisi lain, saham gorengan juga berpotensi menimbulkan kerugian besar, terutama bagi investor pemula yang belum memahami risikonya dengan baik. MotionTrade telah merangkum tiga ciri saham gorengan, yaitu:
Fluktuasi harga yang drastis dapat membuat harga saham gorengan tidak sejalan dengan kinerja keuangan Perusahaan. Harga saham dapat melonjak atau anjlok tajam dalam waktu sangat singkat yang seringkali disertai lonjakan volume transaksi yang tiba-tiba tanpa didukung sentimen atau berita yang jelas.
Unsual market activity atau UMA adalah fenomena di mana pasar menunjukkan aktivitas pasar yang tidak biasa. Saham gorengan yang masuk dalam daftar UMA biasanya mengalami kenaikan harga saham yang ekstrem hingga batas ARA (Auto Reject Atas).
Untuk meminimalisir investor terjebak saham gorengan, Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berkala mengumumkan daftar saham yang masuk dalam kategori UMA. Pada aplikasi online trading MotionTrade, Anda dapat melihat pengumuman UMA saham pada menu “Stock Announcement”.
Umumnya saham gorengan berasal dari saham berkapitalisasi kecil (small cap) sehingga mudah digerakkan oleh pihak tertentu. Likuiditas yang rendah membuat harga lebih mudah dimanipulasi.
Sebagai investor, penting untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah tergiur oleh pergerakan harga yang ekstrem. Dengan mengenali ciri-ciri saham gorengan, Anda dapat mengambil keputusan investasi yang lebih rasional dan terukur. Gunakan strategi yang tepat dan pahami risiko yang ada.