JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut dana transfer ke daerah (TKD) berperan penting untuk melindungi masyarakat dan mengendalikan inflasi. Dia menjelaskan, pada APBN 2022 terdapat kenaikan belanja negara sebesar 10,9%, termasuk di dalamnya dana TKD yang naik sebesar Rp304,3 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, juga terdapat kenaikan pendapatan negara sebesar 30,5% atau Rp615 triliun, sehingga defisit APBN menurun menjadi sebesar 2,38% dari PDB.
“Ini jauh lebih kecil dari rencana awal yaitu 4,5% atau dalam hal ini defisit kita turun Rp310,7 triliun,” ungkap Sri dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda tahun 2023 di Sentul, Selasa (17/1/2023).
Hingga saat ini, Sri menyebut bahwa perekonomian di daerah juga sudah mulai membaik yang ditunjukkan dengan meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak, termasuk di antaranya pajak hiburan, restoran, hotel, dan parkir.
“Ini artinya di daerah kegiatan makin meningkat. Nah ini nanti implikasinya pada inflasi. Kalau masyarakat mulai mobile, mulai berkonsumsi namun barangnya tidak ada, maka terjadi kenaikan harga. Ini yang harus kita cegah. Pada saat masyarakat mulai melakukan kegiatan, maka sisi produksi dan supply mengenai logistik distribusi menjadi sangat penting,” jelas Sri.