Sebaliknya, tekanan baru akan semakin kuat saat IHSG tidak mampu bertahan di atas level support 6.500, karena dengan demikian pelaku pasar bakal berkesimpulan bahwa posisi pasar sedang tertekan (bearish).
"Jadi selama level 6.500 tidak jebol, maka masih aman. Jadi ujian indeks saat ini memang mencoba menundukkan level 7.000 itu tadi, karena bila level itu terlewati, maka investor bakal bilang pasar sedang bullish, yang bakal semakin mendorong aksi beli. Artinya, kenaikan indeks berpotensi bakal lebih tinggi lagi," tegas Kiswoyo.
Sebagai informasi, IHSG berhasil menutup pergerakannya pada hari ini, Selasa (17/1/2023), dengan penguatan sebesar 79,28 poin (1,19 persen) menuju level 6.767,34.
(Feby Novalius)