Kebijakan Jokowi menyetop ekspor bijih nikel pada 2020 telah terbukti berhasil meningkatkan pendapatan negara. Dari produk turunan nikel seperti Limonit, Nickel Sulfat, Prekursor, Katoda, dan Sel Baterai mampu mendongkrak nilai tambah sebesar 20,9 miliar USD pada 2021 lalu.
Selain nikel, Presiden Jokowi juga telah melarang ekspor barang mentah lainnya seperti Bauksit pada 2022, Tembaga dan Timah pada 2023. Kebijakan tersebut diprediksi bakal membuat Penerimaan Negara Bukan Pajak (BNPB) pada industri pertambangan mencapai Rp 1.000 triliun per tahun.
(Feby Novalius)