Berbeda dengan Holding BUMN Pangan, Perum Bulog justru tidak mendapat kuota untuk mengimpor gula kristal putih.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi terbatas (rakortas) pemerintah tidak memberikan penugasan kepada pihaknya untuk mensuplai pangan dasar tersebut.
"Gula saya sedang usahakan, kemarin udah rakortas, sudah diputus dan Bulog ini tidak mendapatkan jatah untuk gula kristal putih," jelasnya.
Pemerintah, lanjut dia, seharusnya memberi penugasan kepada Bulog untuk mendatangkan 100.000 ton gula konsumsi.
Asumsi itu didasarkan pada kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini.
Menurutnya, dengan ketersediaan komoditas itu, maka kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
"Sekarang hari besar keagamaan Puasa dan Lebaran ini kita harus punya amunisi paling tidak 100.000 ton untuk kita supply ke seluruh Indonesia. Sehingga nanti kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia tentang gula bisa terpenuhi, tapi hari ini kita nggak ada amunisinya, enggak dapat," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)