Perkuat Strategi Hadapi Ekonomi Tak Menentu, Siapa e-Commerce Nomor Satu Pilihan Penjual?

Imam Rachmawan, Jurnalis
Kamis 09 Februari 2023 08:30 WIB
Ilustrasi e-commerce nomor satu pilihan penjual. (Foto: Freepik)
Share :

Pada riset yang sama, sebanyak 82 persen pelaku usaha memilih Shopee sebagai marketplace untuk berjualan online, jauh melampaui pemain-pemain e-commerce lainnya, seperti Tokopedia (64 persen), Bukalapak (28 persen), Lazada (22 persen), Blibli (15 persen) dan lainnya (9 persen).

Keunggulan dan manfaat yang langsung dirasakan oleh penjual menjadi dasar untuk para e-commerce terus berinovasi dan menggali potensi yang dapat mendukung penjual dalam meningkatkan bisnisnya.

Adapun indikator konsiderasi penjual meliputi beberapa hal, di mana pada survei yang sama, ditegaskan bahwa sebagian besar penjual UMKM mulai berjualan di marketplace karena menilai platform online praktis dan bisa menjalankan usaha di mana saja (70 persen) dan menawarkan banyak promo serta gratis ongkir yang dapat menarik konsumen (69 persen).

Selain faktor yang disebutkan pada riset tersebut, ada pula hal lain yang menjadi indikator konsiderasi penjual. Bukan hanya membahas mengenai medium perpanjangan tangan terhadap konsumen ataupun kampanye yang dihadirkan setiap bulannya, akan tetapi juga meliputi bantuan dari hulu ke hilir.

Selaras dengan riset Ipsos yang dilakukan pada awal 2022 bertajuk ‘Persaingan E-Commerce di tengah Kemeriahan Akhir Tahun’, menyebutkan bahwa 44 persen responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia (35 persen) dan Lazada (10 persen).

Selain itu, untuk mencapai kemajuan yang besar dari segi bisnis, tidak sedikit pelaku usaha sudah memperluas jangkauannya hingga ke pasar internasional. Hal ini terlihat dimana mayoritas pengguna e-commerce (55 persen) menilai Shopee sebagai platform yang memiliki andil besar dalam membantu UMKM untuk memasarkan produknya secara online dari lokal hingga ke ranah global.

Bagi pelaku usaha lokal yang sedang merintis bisnis, perputaran modal yang cepat diperlukan untuk kelancaran operasional dan produksi. Hal ini dialami oleh salah satu penjual online, Ahmad Supriadi.

Ahmad (22) yang merupakan mantan kernet angkot di Bandung, berhasil membangun bisnis online-nya dengan berjualan kaos dan sweater pria bernama Flower City.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya