“Jadi seperti segitiga ekonomi, Nusantara akan berkembang bersama dua kota tersebut,” ujarnya.
Bambang mengatakan ada sembilan penggerak ekonomi Nusantara, di antaranya kawasan inti pemerintahan (6,671 hektare), Pusat Ekonomi dan Finansial (IKN Barat - 17,206 hektare), Kawasan Energi Baru Terbarukan (IKN Selatan - 6,753 hektare), Kawasan Wisata (IKN Timur - 9,671 hektare, Kawasan Pendidikan (IKN Utara - 12,607 hektare), Pusat Penelitian dan Inovasi (IKN Timur - 3,720 hektare).
Menurut Bambang IKN Nusantara dibangun dengan konsep Forest City. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Sebesar 65% wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalalui reforestasi, sebesar 10% menjadi area taman dan produksi pangan dan 25% untuk area kota.
“Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon-neutral city pada 2045,” pungkas Bambang.
(Zuhirna Wulan Dilla)