JAKARTA – Viral video uang rupiah pecahan Rp100.000 yang baru sudah dipalsukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Dikutip dari Twitter @Ikaaf8, Rabu (15/2/2023) salah pegawai Bank sedang memeriksa beberapa uang rupiah pecahan Rp100.000. Di mana pada saat memeriksa itu terlihat ada satu uang rupiah pecahan Rp100.000 palsu.
Maka itu masyarakat diminta cermat memriksa uang rupiah kertas pecahan baru Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
Ini cara membedakan uang asli dan palsu.
1. Rupiah asli memiliki warna yang terlihat terang dan jelas
Perhatikan permukaan depan dan belakang uang, uang rupiah asli memiliki warna yang terang dan jelas. Jika masih ragu, bisa juga disandingkan dengan uang yang sudah pasti asli dan lihat perbedaan warnanya.
2. Benang pengaman
Uang yang asli memiliki benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas nominal Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Biasanya terletak di samping/dekat gambar pahlawan.
3. Hasil cetak angka dan burung garuda terasa kasar
Setelah melihat permukaan uang, cobalah meraba uang yang diragukan keasliannya. Uang yang asli memiliki bagian nominal dan burung garuda yang terasa kasar atau bertekstur.
4. Blind code terasa kasar
Selain nominal angka dan burung garuda, blind code atau kode tuna netra berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang juga terasa kasar ketika diraba.
5. Ada watermark dan electrotype
Uang kertas yang asli memiliki watermark (tanda air) berupa gambar pahlawan dan electrotype (ornamen) yang bisa terlihat ketika uang dihadapkan ke cahaya.
6. Konsep Gambar
Gambar multi warna bisa dilihat pada uang pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, dan Rp10 ribu.
Sebagai contoh, pada uang pecahan Rp10 ribu, kamu bisa melihat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
7. Pakai Sinar Ultraviolet
Menyinari uang dengan sinar ultraviolet merupakan cara efektif melihat perbedaan uang asli dan palsu adalah menggunakan sinar ultraviolet.
8. Kode Tuna Netra
Uang pecahan kertas yang asli memiliki sepasang garis timbul di sisi kanan dan kiri.
Itu merupakan kode yang digunakan penyandang tuna netra untuk mengetahui jumlah uang yang dipegangnya.
(Taufik Fajar)