JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk mengantongi pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perseroan pun segera melaksanakan penawaran umum pada 20 hingga 22 Februari.
Anak usaha Pertamina ini akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari 2023 dengan kode emiten PGEO.
Baca Juga: Mau Cari Pendanaan? Pelaku Usaha Parekraf Didorong IPO, Begini Caranya
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Nelwin Aldriansyah menyampaikan, minat investor untuk ikut serta dalam IPO perseroan tinggi, seiring roadshow yang telah dilakukan.
“Kami menyisir berbagai alternatif pendanaan, di antaranya dengan IPO ini untuk mendukung rencana pengembangan kapasitas terpasang perseroan sebesar 600 megawatt hingga 2027 mendatang,” kata Nelwin dalam keterangan resminya, Kamis (16/2/2023).
PGE pun mengincar dana segar Rp9,78 triliun dengan 10,35 miliar sama atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun, harga penawaran awal yang ditetapkan perseroan sebesar Rp820—Rp945.
Baca Juga: IPO, Petrindo Jaya Tawarkan 1,69 Miliar Saham
Di samping itu, sovereign wealth fund Indonesia atau Indonesia Investment Authority (INA) telah menyatakan ketertarikannya, dengan membawa sejumlah investor untuk ikut serta dalam penawaran umum perdana saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini.
Dalam IPO ini, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.
Adapun, sebagian dana hasil IPO akan dialokasikan untuk kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex). Pada tahun ini, PGE menganggarkan capex untuk investasi baru sebesar USD250 juta, naik dari anggaran capex perseroan tahun lalu yang sebesar USD60 juta.
Lalu, pada 2024 mendatang, PGE menyiapkan investasi baru senilai total USD350 juta.
“Makanya kami menyisir berbagai alternatif pendanaan, seperti IPO ini, dan dalam waktu dekat kami juga akan menerbitkan green bond dan alternatif pembiayaan lainnya,” imbuh Nelwin.
(Feby Novalius)