JAKARTA - CEO YouTube Susan Wojcicki mengundurkan diri dari jabatannya. Kabar ini disampaikan Susan Wojcicki setelah hampir 25 tahun dia memimpin platform video terbesar tersebut.
"Hari ini, setelah hampir 25 tahun di sini, saya telah memutuskan untuk mundur dari peran saya sebagai kepala YouTube dan memulai babak baru yang berfokus pada keluarga, kesehatan, dan proyek-proyek pribadi yang saya sukai," tulisnya dalam sebuah posting blog yang dikutip CNBC pada Jumat (18/2/2023).
Neal Mohan yang menjabat sebagai chief product officer, akan mengambil alih posisi Susan sebagai wakil presiden senior dan kepala YouTube yang baru.
Wojcicki telah bergabung dengan YouTube sebagai CEO pada tahun 2014. Meskipun memilih mundur, perempuan berusia 54 tahun ini tetap akan terus bekerja dengan tim YouTube, untuk melatih anggota dan bertemu dengan para kreator.
Wojcicki pun mengatakan bahwa ia juga setuju dengan CEO Alphabet, Sundar Pichai, untuk mengambil peran sebagai penasihat di Google dan Alphabet dalam jangka panjang.
"Hal ini akan memungkinkan saya untuk menggunakan pengalaman saya yang berbeda selama bertahun-tahun untuk memberikan nasihat dan bimbingan di seluruh Google dan portofolio perusahaan-perusahaan Alphabet," tulisnya.
"Waktunya tepat bagi saya, dan saya merasa mampu melakukan hal ini karena kami memiliki tim kepemimpinan yang luar biasa di YouTube, saat saya bergabung dengan YouTube sembilan tahun lalu, salah satu prioritas pertama saya adalah membawa tim kepemimpinan yang luar biasa," tambahnya.
Wojcicki telah lama menjalin hubungan baik dengan pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, yang ia izinkan untuk bekerja di rumahnya di Menlo Park, California, saat mendirikan Google. Page dan Brin menyewa ruang garasi tersebut dengan biaya USD1.700 per bulan darinya. Wojcicki saat itu bekerja di departemen pemasaran di Intel.
Pada tahun 2006, ia mendukung akuisisi YouTube senilai USD1,65 miliar. Wojcicki bergabung dengan Google pada tahun 1999 dan mengawasi desain dan pembuatan produk periklanan dan analisis Google selama 14 tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, YouTube telah memperluas jejak fisiknya di berbagai wilayah seperti New York dan di dekat kantor pusatnya di San Bruno, California.
Selama masa jabatannya, ia mengawasi ekspansi perusahaan yang cepat untuk menjadi platform video terbesar di dunia. YouTube kini memiliki lebih dari 2,5 miliar pengguna aktif bulanan dan lebih dari 500 jam konten diunggah ke platform ini setiap menitnya, demikian ungkap perusahaan.
Pertumbuhan yang cepat ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk membendungnya. Google dan YouTube harus membayar USD170 juta pada tahun 2019 untuk menyelesaikan sebuah kasus di mana platform video tersebut diduga melanggar undang-undang privasi anak-anak. Wojcicki juga mendapat kecaman selama pemilu 2020 dan pandemi Covid-19 karena platform ini berjuang untuk mengatasi kampanye misinformasi dan disinformasi.
Postingan blog Wojcicki mengatakan bahwa ia menghabiskan hampir 15 tahun dalam karirnya bekerja dengan Mohan, pimpinan baru YouTube, "pertama kali ketika ia datang ke Google dengan akuisisi DoubleClick pada tahun 2007 dan seiring dengan perannya yang berkembang menjadi SVP Iklan Display dan Video."
YouTube telah menghadapi tekanan dalam beberapa tahun terakhir di tengah meningkatnya popularitas media sosial, yaitu TikTok, yang telah mencoba untuk bersaing melalui platform video pendeknya, Shorts. YouTube membukukan pendapatan iklan sebesar USD7,96 miliar selama kuartal keempat, yang tidak sesuai dengan ekspektasi para analis dan turun 8% dari tahun sebelumnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)