JAKARTA - Pemerintah mengajukan utang kepada China Development Bank (CDB) sebesar USD 550 juta atau setara Rp8,3 triliun.
Utang tersebut digunakan untuk menambal pembengkakan biaya atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sebesar Rp18,2 triliun. Pinjaman ini akan tercatat sebagai utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan bukan sebagai utang negara.
"Jadi utang KCIC, konsorsium," ungkap Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat ditemui di Kementerian BUMN, Sabtu (17/2/2023).
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan, Pembengkakan KCJB membutuhkan biaya hingga USD550 Juta. Kementerian BUMN masih bernegosiasi dengan China Development Bank terkait pinjaman (loan) tersebut.
"Nah nanti porsi yang kita butuhkan sekitar USD 550 juta pinjamannya sedang kita ajukan ke CDB," ujar Tiko.