JAKARTA - Kamar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengatakan selama tiga tahun terakhir jumlah pengangguran di Indonesia justru paling banyak dari tamatan SMK.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menyebut hal tersebut mengindikasikan bahwa lulusan SMK terutama masih belum siap untuk masuk dalam pasar kerja di Indonesia.
Padahal SMK sendiri merupakan sebuah lembaga pendidikan vokasi yang seharusnya bisa langsung kerja.
BACA JUGA:Cara Menaker Tekan Pengangguran di Indonesia, Singgung soal Pekerja Migran
"Kalau kita lihat data dari 3 tahun terakhir, jumlah tamatan SMK senderajat, selalu menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi, padahal SMK termasuk dalam sekolah vokasi yang seharusnya sudah siap kerja dengan keterampilannya," ujar Arsjad dalam sambutannya pada acara revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, Selasa (21/2/2023).
Arsjad menilai pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal mutlak yang harus dilakukan untuk menggapai cita-cita Indonesia emas tahun 2045 mendatang.
"Hal ini semakin mendesak pentingnya pengembangan kualitas SDM di Indonesia," kata Arsjad.
Melalui pemanfaatan demografi yang akan diterima oleh Indonesia, Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke- 4 di dunia asalkan punya SDM yang berkualitas.