BEKASI - Fenomena menjual produk dengan menggabungkan produk lain alias bundling tak hanya terjadi pada kasus Minyakita. Di mana hal itu juga terjadi di beras Bulog.
Berdasarkan penuturan pedagang beras di Pasar Tradisional Mangunjaya, Tambun, Bekasi, Azizah menyebut praktek bundling dialaminya saat membeli beras Bulog di Pasar Induk Beras Cipinang.
Dia mengatakan, saat awal pertama beras Bulog banjir di Pasar Induk Beras Cipinang, tidak ada praktek bundling, pembelian pun tidak dibatasi.
Kala itu Azizah membeli sebanyak 3 ton beras bulog, pedagang beras Cipinang mau memberikan.
BACA JUGA:Jelang Panen Raya, Ini Harga Batas Atas Gabah dan Beras
Namun kini pembeliannya dengan syarat, pembelian 1 ton beras Bulog harus membeli 2 ton beras milik toko, atau 1:2.
"Pembelian yang beras Bulog itu dibatasi. Dulu beli berapa aja dikasih. Sekarang malah dipersulit, ada syarat-syaratnya," ujar Azizah kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (22/2/2023).