Di samping itu, ia juga menilai, tingginya harga beras yang masih berlangsung hingga hari ini karena tidak gencarnya pemerintah dalam operasi pasar. Menurutnya, jika pemerintah gencar dan memperbanyak kuota impor, harga beras bisa turun.
"Karena kan banyak orang sekarang beralihnya ke beras Bulog. Karena harganya lebih terjangkau bukan murah ya tapi terjangkau mereka bisa makan. Kalo enak murah tergantung lauk kalau makan," imbuh Sunardi.
Sebagai informasi, sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Indonesia bakal kedatangan beras impor sebanyak 500.000 ton secara bertahap dengan target hingga Februari 2023 mendatang.
Adapun pada akhir Desember 2022, sebanyak 200.000 ton beras sudah dibongkar dan didistribusikan. Artinya tersisa 300.000 ton beras lagi yang belum sampai ke Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)