“Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan Pasar Kesesimenjadi Pasar yang sehat dan menjadi percontohan bagi pasar-pasar lainnya diPekalongan. Kami terus mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk bijak dalammengelola sampah sehingga lingkungan Pasar dapat terjaga,” imbuhnya.Sementara itu, Kepala Pasar Kesesi, M. Anigusyono mengungkapkan, saat ini terdapat 934 pedagang yang berjualan di Pasar Kesesi,Pekalongan. Para pedagang umumnya berjualan pakaian, sembako, sayur-sayuran,buah-buahan dan kebutuhan pokok lainnya.
“Kami menyambut baik gerakan anti sampah yang digalakan BRIdan kami berterima kasih kepada BRI yang sudah memberikan edukasi di Pasarkami. Hal ini tentu sangat membantu kami pengelola pasar untuk bersama samaberkolaborasi mengedukasi masyarakat yang mengunjungi pasar, maupun parapedagang untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan Pasar," ungkapnya.
Asetika menambahkan, BRI Peduli juga turut mendukungaktivitas di pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat dengan menyalurkan bantuansarana prasarana pengembangan bagi 12 (dua belas) pasar di KabupatenPekalongan.
“Semoga bantuan ini bisa mendukung kegiatan pasar di wilayahPekalongan dan dapat membantu memajukan ekonomi masyarakat Pekalongan” ucapnya.
Diketahui, sesuai arahan Menteri Badan Usaha MilikNegara (BUMN) RI, program TJSL atau CSR BUMN diharapkan dapat fokus danberdampak positif bagi lingkungan.
Sampah yang dibuang diharapkan dapatdikelola dan dimanfaatkan untuk menjadi energi listrik, didaur ulang menjadiindustri kertas, dimanfaatkan untuk campuran aspal, bahan baku plastik atauuntuk jenis organik, bisa dikelola menjadi kompos atau sumber energi listrik.
“Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada akhirnya dapatmeningkatkan kesehatan masyarakat, energi bersih dan terjangkau, serta membantupenanganan perubahan iklim," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)