Harga Beras Masih Mahal meski Sudah Panen Raya, Kok Bisa?

Advenia Elisabeth, Jurnalis
Jum'at 24 Februari 2023 20:06 WIB
Harga Beras (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Ketua Umum Koperasi Pasar Beras Induk Cipinang, Zulkifli Rasyid menyatakan bahwa beras hasil panen petani mempunyai kualitas kurang bagus karena pengaruh dari cuaca buruk.

Menurutnya kualitas cuaca yang buruk mengakibatkan kadar air beras mencapai 17%. Padahal normalnya maksimal 14%.

“Beras panen sudah mulai masuk (minggu ini), jadi panen itu sudah mulai masuk, tapi dengan catatan yang pertama kualitasnya kurang bagus karena kadar airnya tinggi, sampai 17%, dan harga pun juga masih tinggi,” kata dia saat ditemui MNC Portal Indonesia pada Jumat (24/2/2023).

Dia menerangkan beras hasil panen yang dapat petani juga tidak banyak. Hal itu karena para petani kesulitan mengeringkan gabah yang basah karena terkena hujan.

Tambahnya, walaupun beberapa petani besar memiliki pabrik penggilingan yang mengandalkan oven untuk mengeringkan gabah, namun karena jumlah banyak, petani kewalahan sehingga masuk ke pasar menjadi terhambat.

Meski begitu, kuantitas beras hasil panen petani akan meningkat signifikan pada akhir bulan Maret mendatang.

“Cuaca yang tidak menentu sekarang ini sangat menghalangi masa panen. Karena apa? Kalau cuacanya hujan terus kita tidak bisa jemur. Walaupun beberapa pabrik besar mempunyai oven untuk mengeringkan padi, tapi itu tidak sebagus hasil padi yang dikeringkan dengan terik matahari. Jadi hal itu mendorong panen jadi terhambat,” tuturnya.

Kemudian, karena kuantitas beras yang terbatas serta distribusi yang terhambat itu berdampak pada mahalnya beras panen di pasaran. Dia menyebut harga beras panen rata-rata dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

“Jadi belum bisa kembali harga seperti semula seperti di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk kuantitas juga belum banyak,” jelasnya.

Adapun, untuk harga beras saat ini, papar Zul, masih melonjak bahkan harga beras medium I tembus Rp 15.000 per kilogram di sejumlah provinsi.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya