JAKARTA - Impor kereta bekas dari Jepang tidak direstui Kementerian Perindustrian.
Sedangkan produksi kereta lokal dari PT INKA baru bisa terealisasi pada 2025.
Dengan tidak direstuinya impor kereta bekas dari Jepang, maka akan berdampak pada penumpang KRL.
Hal ini dikarenakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan mempensiunkan 10 rangkaian KRL pada tahun ini. Kemudian 16 rangkaian di tahun 2024 KRL Jabodetabek yang harus dipensiunkan.
BACA JUGA:Impor Kereta Bekas Jepang Tak Direstui, Bagaimana Nasib 200.000 Penumpang KRL per Hari?
Tanpa Surat Rekomendasi untuk Dirjen Daglu Kemendag tersebut, importasi KRL belum bisa dilakukan.
Pada akhirnya Dirjen Daglu Kementerian Perdaganan telah mendapatkan surat jawaban dari Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian tertanggal 6 Januari 2023 (perlu 4 bulan untuk menjawab) yang menyatakan bahwa berdasarkan pertimbangan teknis atas rencana impor oleh PT KCI belum dapat ditindaklanjuti dengan pertimbangan pada fokus Pemerintah meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Intinya permohonan PT KCI untuk impor kereta bekas dari Jepang ditolak Kementerian Perindustrian. Lalu bagaimana nasib 200.000 penumpang per hari yang nantinya tidak terangkut KRL Jabodetabek? Kekacauan di Stasiun Manggarai karena salah mendesain posisi eskalator dan lift yang menimbulkan penumpukan penumpang saja telah membuat Presiden marah. Bagaimana kalau 200.000 penumpang lebih/hari yang menumpuk?," katanya.